Pentingnya mengenali karakter seseorang melalui pembacaan bentuk dan ciri khas wajah membuat para ahli face reading di China mengembangkan ilmu membaca wajah (face reading). Dengan kata lain, para ahli tersebut pada akhirnya menemukan suatu ilmu yang mampu membaca dan mempelajari karakter seseorang hanya dengan melihat atau mengenali wajah orang tersebut. Menurut mereka, ketika kita mengenali salah satu bagian dari wajah seseorang, alam bawah sadar kita akan berusaha menghubungkannya dengan pengalaman-pengalaman yang pernah kita lalui bersama dengan seseorang yang berwajah serupa, atau dengan orang yang bersangkutan. Para ahli face reading akhirnya menyimpulkan penemuan mereka ini dalam yin dan yang, serta lima elemen dasar.

William Shakespeare pernah menulis dalam bukunya, “Your face is as a book where men may read strange matters”, yang dapat diartikan bahwa wajah layaknya buku yang dapat dibaca dan memiliki keunikan tersendiri.

Struktur tulang pada wajah merupakan fondasi bagi bentuk wajah seseorang dan menjadi ciri khas tersendiri. Hal inilah yang nantinya akan menjadi petunjuk dalam mengenali karakter dan kepribadian seseorang. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa bentuk wajah memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepribadian. Sebagai contoh, orang dengan bentuk wajah yang memanjang memiliki daya tahan yang tinggi, sedangkan orang yang bentuk wajahnya cenderung melebar dipercaya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.

Ilmu face reading biasanya membahas ciri-ciri yang berkaitan dengan bentuk dasar wajah, bentuk dahi, bentuk hidung, bentuk telinga, bentuk bibir, dan bentuk alis. Dalam perkembangannya, bentuk jari kaki dan bentuk jari tangan juga digunakan untuk menentukan karakter seseorang. Selain itu, di Jepang dan Korea juga berkembang teori karakter berdasarkan golongan darah. Kesimpulannya, karakter dan kepribadian seseorang yang dilihat dari berbagai sudut pandang merupakan hal yang menarik untuk dipelajari.