Image of Kagum Kepada Orang Indonesia

Text

Kagum Kepada Orang Indonesia



Seri ilmu hidup.Jika ada yang mengatakan bahwa Indonesia dipenuhi oleh para pemalas, hipokrit, senang mengeluh, dan kerap mencari jalan pintas, itu berarti dia tidak benar-benar berjumpa dengan orang Indonesia. Hanya segelintir waktu yang diluangkan untuk bertemu kemudian mengambil kesimpulan secara terburu-buru. Memang salah satu kehebatan bangsa Indonesia adalah kesanggupannya menciptakan citra di mata dunia bahwa dirinya dekaden, bodoh, kacau, miskin, dan moral rusak. Itulah pendekar sejati. Bukankah untuk memaksimalkan kesalehan, Anda justru harus menutupi kesalehan diri tersebut? Indonesia tidak pernah mengejar-ngejar kemajuan karena sudah maju. Indonesia tidak pernah bernafsu terhadap kehebatan karena aslinya memang sudah hebat. Berbekal pengalaman Caknun selama bertahun-tahun berinteraksi secara intens dengan orang Indonesia di seluruh penjuru negeri, buku ini kemudian ditulis. Kagum kepada Orang Indonesia merupakan kumpulan esai yang berisikan pandangan, harapan, bahkan juga parodi tentang sisi-sisi kualitatif manusia Indonesia.

Tentang Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
EMHA AINUN NADJIB, lahir pada 27 Mei 1953 di Jombang, Jawa Timur. Pernah meguru di Pondok Pesantren Gontor, dan ''singgah'' di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Emha Ainun Nadjib merupakan cendekiawan sekaligus budayawan yang piawai dalam menggagas dan menoreh kata-kata. Tulisan-tulisannya, baik esai, kolom, cerpen, dan puisi-puisinya banyak menghiasi pelbagai media cetak terkemuka. Pada 1980-an aktif mengikuti kegiatan kesenian internasional, seperti Lokakarya Teater di Filipina (1980); International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, AS (1984); Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda (1984); serta Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman Barat (1985). Cukup banyak dari karya-karyanya, baik sajak maupun esai, yang telah dibukukan. Di antara sajak yang telah terbit, antara lain ''M'' Frustasi (1976), Sajak Sepanjang Jalan (1978), Syair Lautan Jilbab (1989), Seribu Masjid Satu Jumlahnya (1990), dan Cahaya Maha Cahaya (1991). Adapun kumpulan esainya yang telah terbit, antara lain Indonesia: Markesot Bertutur, Markesot Bertutur Lagi, Arus Bawah (2014), 99 untuk Tuhanku (2015), Istriku Seribu (2015), Kagum kepada Orang Indonesia (2015), Titik Nadir Demokrasi (2016), Tidak. Jibril Tidak Pensiun! (2016), Anak Asuh Bernama Indonesia (2017), Iblis Tidak Butuh Pengikut (2017), Mencari Buah Simalakama (2017), Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (2018), Gelandangan di Kampung Sendiri (2018), dan Sedang Tuhan pun Cemburu (2018).


Ketersediaan

EBS0376805.899 EMH kPerpustakaan SDIT Al-Fityan School Gowa (E-Book)Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
Nonfiksi
No. Panggil
805.899 EMH k
Penerbit Penerbit Bentang : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
xiv + 78 hlm; 18 Cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-291-133-3
Klasifikasi
805.899
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. 1
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya