Anak perempuan itu membuka matanya perlahan-lahan. Dan, kembali melihat seraut wajah ibunya yang berdiri di hadapannya.
“Sebenarnya, kita ini ada di mana, Bu?”
“Di atas bulan, Sayang.”
***
Nama anak perempuan kecil itu adalah Bungsu. Dia lahir dari rahim seorang ibu yang kelak akan membawanya dengan langkah tertatih dan penderitaan yang tak kunjung berkesudahan.
Dia lahir untuk ikut belajar menghadapi cobaan berat dengan kaki mungilnya. Dia lahir untuk menyambut sebuah kegetiran hebat yang hanya dapat dihadapi dengan menciptakan impian-impian indahnya yang tentu saja tidak pernah nyata.
Dia lahir untuk menyadarkan kita bahwa seperih apa pun hidup yang menimpa kita, tetaplah berjuang dengan tangan terkepal dan semangat membara. Meski ada garis takdir yang siapa pun tak sanggup menyingkapnya atau mengubahnya.
Sungguh sebuah novel yang bakal membuat hati Anda tergetar dan benar-benar tergetar!
Lantas, seperti apakah detail ceritanya?
Simak kisah ini baik-baik. Dengan teknik bertutur yang lincah, dan kaya kejutan, Anda akan dapat menemukan banyak hal menarik di dalamnya. Termasuk kekuatan pesan moral yang ditawarkan dengan super memikat!

“Aku harus berlari, harus, (hosh… hosh… hosh…) mereka tidak boleh menangkapku. Aku tidak mau dijadikan pelacur kecil. Tidak! Aku ingin bertemu Tuhan saja…(hosh… hosh… hosh…).”
Cerita mata gadis kecil memandang dunia