Image of Muhammad sang yatim : Janji & kemenangan yang dinanti

Text

Muhammad sang yatim : Janji & kemenangan yang dinanti



Setiap Nabi memiki kisahnya masing-masing. Setiap Nabi dipersiapkan sesuai dengan risalah dan tabiat kaumnya. Begitu pula Allah menghendaki anak yatim piatu, dalam rangka mempersiapkannya sebagai pengemban risalah penutup.

Memasuki usia enam tahun, ibunya Aminah wafat dalam perjalanan keduanya mengunjungi paman-pamannya di Madinah. Demikianlah bagaimana Muhammad kecil harus menjadi yatim untuk kedua kalinya. Dia menghadapi kematian sang ibu dalam dekapan lengannya. Ibunya meninggalkan sendirian di tengah gurun hanya bersama pengasuhnya, Ummu Aiman. Anak kecil itu lalu bangkit menggali kuburan ibunya dan mengebumikan dengan tangan mungilnya. Dia tak menemui siapa pun di padang pasir nan ganas ini kecuali pengasuhnya yang sudah tua, betapa sunyi dan hampa. Tanah Yatsrib pula yang mempertemukan jasad ayah dan ibunya.

Muhammad kecil kini menjadi yatim piatu. Dia tak punya siapa-siapa lagi di dunia selain kakeknya yang sepuh, Abdul Muthalib dan pengasuhnya, Ummu Aiman. Abdul Muthalib merasa iba terhadap cucunya, Muhammad. Dia melihatnya seakan melihat anaknya sendiri, Abdulloh, yang membuat kian merasa terpukul akan kepergiannya.

Buku ini berusaha menghadirkan sosok Baginda Nabi dari dimensi humanisnya, sehingga siapapun akan tersentuh dengan kasih sayang yang selalu dipertontonkannya kepada siapa pun bahkan kepada musuhnya, dengan kasih paling tinggi.

Prof. Dr. Muhammad Sameh Said, sang penulis ingin mendekatkan gambaran Pahlawan Agung yang telah mengubah sejarah manusia kepada para pemuda Islam dengan gaya bahasa sastra cerita serta cara pandang yag sesuai dengan pola berpikir di abad 21 ini. Tulisannya berdialog dengan akal pikiran dan perasaan, bukan dengan gaya pemaparan sejarah yang seolah usang, selesai dan ketinggalan zaman. Gambaran paripurna bahwa Baginda kita pernah kecil bahkan menjadi yatim kemudian piatu, remaja, menikah, menjadi bapak, kemudian menjadi kakek. Dan akhirnya Sang Yatim ini pun mengubah sejarah manusia menjadi lebih manusiawi dan beradab.

Penulis adalah seorang Guru Besar pada Fakultas Arsitektur di Cairo University. Prof. Dr. Muhammad Sameh Said mulai menyusun buku ini di Teledo, Ohio, Amerika Serikat pada Desember 1979 dan merampungkannya di Cairo, Republik Arab Mesir pada bulan Mei 2002.

Ia menulis karya ini dengan semangat Islam yang ikhlas dan menggunakan metode ilmiah yag komprehensif, menunjukkan keteguhan iman, niat tulus, pikiran cerdas, dan semangat membela kebenaran.

Ia pernah hidup di dua dunia; Barat dan Timur. Berbekal pengalaman tersebut, ia berusaha menggugah, merekonstruksi, dan mengembalikan kebangkitan Islam dengan cara menginspirasikan kehadiran Muhammad, Rosululloh beserta nilai-nilai Islam yang diperjuangkan di era sekarang. Karena sejatinya Rosululloh adalah utusan yang penuh kasih sayang, damai, toleran, serta penyeru menuju cahaya dan kebaikan.(ArifahNR)


Ketersediaan

BS24-01012X9.12 MUH mPerpustakaan SMPIT Al-Fityan School GowaTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
2X9.12 MUH m
Penerbit Cordoba : Bandung.,
Deskripsi Fisik
xx, 588 hlm.; 15 x 23 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786023757046
Klasifikasi
2X912
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya