"Rasa takut telah membuatku tidak mampu makan dan minum. Jika aku mengingat kematian, seluruh urusan dunia terasa ringan bagiku. Dunia itu hanya sebatas makan dan minum, pakaian, lalu pakaian. Dunia itu hanya hari-hari yang pendek, tidak ada yang bisa melebihi nikmatnya kefakiran. Seandainya ada jalan, aku ingin pergi saja agar tidak diingat-ingat lagi." (Imam Hanbvali).Pernyatan tersebut dinyatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbali yang memiliki keshalihan tinggi dan berpengetahuan yang luas tentang kematian. Beliau saja masih merasa seperti itu, merasa sangat kecil lalu bagaimana dengan kita yang ilmu agamanya masih sangat minim, padahal kematian dapat datang setiap saat dan di mana pun. Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan semestinya menjadi mahluk yang dikehendaki oleh sang penciptanya yaitu menjadi khilafah di bumi, segenap yang ada pada diri manusia harus dipastikan berfungsi dengan baik.Unsur penyangga keberadaan manusia bisa dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu unsur rohani dan jasmani.Rohani bersifat abstrak atau tyidak kasat matasehingga dibutuhkan kecermatan yang besar jika berurusan dengan unsur rohani, karena bila salah dalam penanganan rohani akan salah pula tindakan yang dilakukan.