Detail Cantuman
Text
Gelandangan Di Kampung Sendiri
Pengaduan orang-orang pinggiran. Rasa-rasanya, para pejabat sering salah sangka terhadap rakyat dan dirinya sendiri. Mereka menyangka bahwa mereka adalah atasan rakyat, sementara rakyat mereka kira bawahan. Mereka merasa tinggi dan rakyat itu rendah. Maka, mereka merasa sah dan tidak berdosa kalau memaksakan kehendak mereka atas rakyat. Mereka membuat peraturan untuk mengatur rakyat karena merasa merekalah yang berhak membuat peraturan. Rakyat hanya punya kewajiban untuk menaatinya. Inilah tatanan dunia yang dibolak-balik. Bukankah hak atas segala aturan berada ditangan rakyat? Kalau rakyat tidak setuju, itu berarti bos tidak setuju. Hamba sahaya harus punya telinga selebar mungkin untuk mendengarkan apa kata juragannya. Maka menjadi aneh jika rakyat terus-menerus diwajibkan berpartisipasi dalam pembangunan. Karena rakyatlah pemilik bangunan. Mengenal lebih dekat sejarah biografi para imam madzhab dalam berijtihad dan berdakwah islam.
Ketersediaan
P00321 | 813 MOE b | Perpustakaan SDIT Al-Fityan School Gowa (813 Fiksi Indonesia) | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
Filsafat Kehidupan
|
---|---|
No. Panggil |
813 MOE b
|
Penerbit | Bentang Pustaka : Yogyakarta., 2018 |
Deskripsi Fisik |
406 hlm; 20.5X13.5 Cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-291-472-3
|
Klasifikasi |
813 Fiksi Indonesia
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
1
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Emha Ainun Nadjib
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain