Detail Cantuman
Text
Jangan buang ibu , nak
Restiana tidak mengerti, mengapa anaknya tega mengantarkan ia ke tempat ini. Tempat di mana Restiana tidak lagi menemukan kehangatan keluarga. Sunyi, dingin, dan tanpa setitik pun gairah kehidupan, yaitu PANTI JOMPO! Tempat di mana para anak menitipkan orang tuanya karena enggan merawatnya. Tempat terbaik di mana para lansia (lanjut usia) tidak lagi dapat mengganggu kesibukan dan kebahagiaan hidup anak-anak mereka. Di tempat ini Restiana menghitung hari, menanti maut menjemput.
Kini, tidak hanya fisik Restiana yang semakin rapuh akibat serangan setruk, tetapi juga hatinya telah repih menghadapi kenyataan bahwa ia telah “dibuang” oleh anak kandungnya sendiri. Anak yang telah ia besarkan dengan darah dan air mata, tetapi membalasnya dengan perlakuan seperti ini. Apa salah Restiana? Mengapa di saat ia telah tua dan rapuh, di saat ia semakin butuh perhatian dan kasih sayang dari anak-anaknya, ia malah mendapat perlakuan seperti ini? Novel ini berkisah tentang cinta dan kasih seorang ibu yang tulus kepada anak-anaknya. Meskipun balasan dari anak-anaknya sama sekali bertolak belakang atas apa yang telah ibunya berikan.
Novel ini banyak mengajarkan kita tentang ketulusan, kesabaran dan rasa syukur yang disampaikan dari karakter Restiana. Akan sangat bagus jika novel ini dibaca oleh semua orang. Dan tanpa disadari, novel ini membuat para pembaca menangis. Baca novel ini, serap ceritanya, lalu peluk ibumu. Peluk dia karena mungkin saja itu akan menjadi pelukan terakhirmu untuk ibu.
Ketersediaan
B01335 | 813 WAH j | Perpustakaan SMPIT Al-Fityan School Gowa | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
813 WAH j
|
Penerbit | Wahyu Qolbu : Jakarta., 2014 |
Deskripsi Fisik |
x,209.;19cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9797958256
|
Klasifikasi |
813
|
Tipe Isi |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain