Detail Cantuman
Text
Chairil Anwar : bagimu negeri menyediakan api
Chairil Anwar bukanlah sastrawan yang hanya merenung di balik meja lalu menulis puisi. Sajak “Diponegoro” yang petikannya menerakan kata-kata Maju, Serbu, Serang, Terjang, misalnya, ia tuliskan untuk menggelorakan kembali semangat juang. Melalui sajak ini, ia mengungkap sosok Diponegoro yang kuat dan liat menghadapi Belanda. Chairil tegas melawan kolonialisme. Sebuah kutipan populer yang menandakan semangat juang itu terambil dari puisi itu: sekali berarti, sudah itu mati. Sesudah kemerdekaan, sikap juang Chairil semakin kuat terlukis dalam puisi-puisinya. Salah satunya adalah sajak “Krawang Bekasi” yang ditulis berdasarkan pengalamannya saat agresi militer Belanda I pada 21 Juli 1947. Tapak berkesenian Chairil mencuatkan namanya sebagai pelopor angkatan 45 yang mendobrak angkatan sebelumnya. Terkenal dengan potret diri yang ikonik dalam pose mengisap sebatang rokok, Chairil menghasilkan sajak-sajak yang memperkaya khazanah sastra Indonesia.
Ketersediaan
EB0109 | 920 CHA b | Perpustakaan SMPIT Al-Fityan School Gowa (Ebook) | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
920 CHA b
|
Penerbit | Yayasan Mitra Netra : Jakarta., 2016 |
Deskripsi Fisik |
4 jilid ; 31 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786024241889
|
Klasifikasi |
920
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
penyunting, Seno Joko Suyono, Nurdin Kalim, Anton Aprianto, Redaksi KPG ; dialihaksarakan kedalam huruf braille oleh Yayasan Mitra Netra
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain